Rabu, 26 September 2018 | Mairina, SKM, M.Biomed dan dr. Ruhaya Fitrina, SpS
Gambaran Profil Lipid Pasien Stroke Di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi
Stroke di Indonesia merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian. Jumlah penderita stroke terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil Riset Litbangkes 2013 prevalensi penderita stroke peningkatan menjadi 12,1/1000 penduduk di bandingkan dengan data RIKESDAS tahun 2007 yaitu 8,3/1000 penduduk. Berdasarkan data Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007 menunjukan bahwa stroke, hipertensi dan penyakit jantung adalah penyakit-penyakit degeneratif yang menyebabkan sepertiga kematian di Indonesia untuk kelompok umur 45-64 tahun (Litbangkes 2008).
Stroke dapat disebabkan oleh dislipidemia (Khan et al, 2014). Dislipidemia merupakan salah satu dari faktor resiko penyakit stroke. Dislipidemia adalah abnormalitas kadar lipid di darah yang mempengaruhi proses aterosklerotik. Dengan tingginya kadar kolesterol total, Low Density lipoprotein (LDL) dan Trigliserida serta rendahnya kadar High Density lipoprotein (HDL) dapat meningkatkan resiko stroke iskemik. Profil lipid yang sering diperiksa antara lain kolesterol total, Low Density lipoprotein (LDL), High Density lipoprotein (HDL) dan trigliserida. Peranan Low Density lipoprotein (LDL) dapat menyebabkan aterosklerosis, sedangkan High Density lipoprotein (HDL) mampu melindungi pembuluh darah terhadap aterosklerosis (antiaterogenik).
Lipid atau lemak merupakan sekelompok senyawa yang memiliki sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar seperti eter dan kloroform (Murray et al, 2009). Lipid membutuhkan suatu apoprotein untuk dapat beredar ke berbagai organ dan jaringan. Gabungan antara senyawa lipid dan apoprotein ini dikenal dengan lipoprotein. Terdapat 6 jenis lipoprotein yaitu High Density lipoprotein (HDL), Low Density lipoprotein (LDL), Intermediate Density lipoprotein (IDL), Very Low Density lipoprotein (VLDL), kilomikron dan lipoprotein a atau Lp (a) (Sudoyo et al,2007). Kolesterol total merupakan keseluruhan jumlah kolesterol HDL, kolesterol LDL dan 20 % kadar Trigliserida (American Heart Association, 2014).
Kadar kolesterol total berhubungan dengan kejadian stroke. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yang berperan dalam terjadinya stroke iskemik. Peningkatan kadar kolesterol total sebesar 1 mmol/L dapat meningkatan resiko terjadinya stroke iskemik sebesar 25% (Baluch UT, 2008).
Kadar kolesterol yang rendah akan menyebabkan endotel serebrovaskuler menjadi rapuh sehingga lebih rentan terhadap terjadinya mikroaneurisma yang merupakan temuan patologis utama pada perdarahan intraserebral (ICH) yang merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke hemoragik (Wang X, 2013).
Melihat bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia dan di Indonesia, dan perkiraan penderita stroke dan angka kematian yang diakibatkannya akan terus mengalami peningkatan serta besarnya pengaruh perubahan kadar lipid darah terhadap penyakit ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran profil lipid pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil lipid pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.
Metode penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan bentuk cross sectional study. Sampel penelitian adalah pasien yang di diagnosis secara klinis stroke iskemik dan hemoragik (telah ditetapkan dengan CT Scan) dengan jumlah pasien 60 orang yang terdiri dari 30 orang penderita stroke iskemik dan 30 orang stroke hemoragik, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta adanya pemeriksaan laboratorium profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida). Pengolahan data dilakukan secara manual dengan mencatat data tersebut ditabulasi dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien stroke hemoragik dan stroke iskemik di RSSN Bukittinggi diperoleh data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi.
Tabel 1. Distribusi Pasien Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin |
Stroke |
Hemoragik |
Stroke |
Iskemik |
N |
% |
N |
% |
|
Laki-laki |
17 |
56,7 |
16 |
53,3 |
Perempuan |
13 |
43,3 |
14 |
46,7 |
Berdasarkan data pada tabel 1. dapat dilihat bahwa distribusi pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik yang terbanyak berdasarkan jenis kelamin ialah laki-laki yaitu 17 pasien (56,7%) stroke hemoragik dan 16 Pasien (53,3%) stroke iskemik.
Tabel 2. Distribusi Pasien Stroke Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) |
Stroke hemoragik |
Stroke iskemik |
Mean ±SD
Range |
54±8
32-68 |
55±7
43-67 |
Berdasarkan data pada tabel 2. dapat dilihat bahwa distribusi pasien stroke hemoragik dan stroke iskemik berdasarkan umur ialah rerata umur 54 ±8 tahun stroke hemoragik dan rerata umur 55 ±7 tahun stroke iskemik.
Tabel 3. Gambaran profil lipid pada stroke hemoragik dan stroke iskemik
Profil lipid (mg/dl) |
Stroke hemoragik |
Stroke iskemik |
Kolesterol total (mg/dl)
Mean ±SD
Range |
267±60
139-383 |
238±63
150-393 |
HDL (mg/dl)
Mean ±SD
Range |
56±17
29-94 |
48±14
20-72 |
LDL (mg/dl)
Mean ±SD
Range |
190±53
84-302 |
163±57
76-282 |
Trigliserida (mg/dl)
Mean ±SD
Range |
117±71
37-447 |
153±124
53-692 |
Berdasarkan data pada tabel 3. dapat dilihat bahwa gambaran profil lipid pada stroke hemoragik dan stroke iskemik adalah kadar kolesterol total pada stroke hemoragik 267±60mg/dl (139-383mg/dl), stroke iskemik 238±63mg/dl (150-393mg/dl), kadar HDL pada stroke hemoragik 56±17mg/dl (29-94mg/dl) dan stroke iskemik 48±14mg/dl (20-72mg/dl), kadar LDL stroke hemoragik 190±53mg/dl (84-302mg/dl) dan stroke iskemik 163±57mg/dl (76-282mg/dl) sedangkan kadar Trigliserida pada stroke hemoragik 117±71mg/dl (37-447mg/dl) dan stroke iskemik 153±124mg/dl (53-692mg/dl).
Pembahasan
Kejadian stroke yang lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada perempuan, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaudhury (2010), Mahmood (2010) dan Toga (2011) bahwa penderita stroke iskemik maupun stroke hemoragik lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan. hal ini disebabkan karena perempuan lebih terlindung dari penyakit jantung dan stroke sampai umur pertengahan akibat hormon esterogen yang dimiliki yang merupakan faktor protektif terhadap stroke, tetapi setelah mengalami menopause risiko perempuan sama dengan laki-laki untuk terkena serangan stroke (Appelors et al, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian bahwa umur pasien stroke hemoragik rerata 54±8 tahun dan umur pasien stroke iskemik 55±7 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Toga (2011) dan Koelhoffer (2013) risiko stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia, hal ini dapat disebabkan adanya proses penuaan, dimana seluruh tubuh mengalami proses kemunduran fungsi, terutama pada pembuluh darah otak. Pembuluh darah menjadi tidak elastis akibat adanya penebalan pada intima.
Kadar kolesterol total pada stroke iskemik dan stroke hemoragik menunjukkan terdapatnya perbedaan. Dimana kolesterol total pada stroke iskemik lebih tinggi dari pada kolestrol total pada stroke hemoragik dengan signifikan p<0,05, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaudhury (2010), Mahmood (2010) dan Khan (2014) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol total yang signifikan antara penderita stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dimana penderita stroke iskemik memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi dibandingkan penderita stroke hemoragik. Kadar kolesterol total yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yang dapat menyebabkan terjadinya stroke iskemik (Wang et al, 2013). Kadar kolesterol total yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya atherosklerosis yang merupakan patologi dasar dalam terjadinya stroke iskemik. Dan telah terbukti sebagai prediktor independen untuk penderita stroke iskemik (Mahmood, et al 2010).
Kadar LDL berlebihan akan mengendap pada pembuluh darah arteri dan membentuk plak serta menimbulkan dan menyebabkan penumpukan lemak yang memicu aterosklerosis. Plak terlepas dan menyebabkan stroke. Kadar HDL terlalu rendah sama bahayanya dengan memiliki kadar LDL terlalu tinggi. HDL rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah, pembentukan pembekuan darah dalam arteri karotis bisa menyebabkan memicu pembentukan plak dan berpotensi menghambat aliran darah ke semua organ dan otak, menyebabkan resiko stroke.
Kadar trigliserida pada pasien stroke iskemik lebih tinggi dibandingkan stroke hemoragik. Kadar trigliserida yang tinggi akan selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit arteri koroner.
Kesimpulan
Rata - rata profil lipid pada stroke iskemik lebih tinggi dibandingkan stroke hemoragik.
Terdapatnya perbedaan profil lipid yang signifikan pada stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Daftar Pustaka
- Baluch U.T., Kiani I., Nisa Z.U., Badshah M., 2008 Association of Dyslipidemia and Ischemic Stroke. Ann Pak Inst Med Sci.4(3):165-7
- Chaudhury S.R., Ghosh S., Kar D., 2014 Comparative Lipid Profile Study Between Ischemic and Hemorrhagic Stroke. J. Chem. Pharm. Res. 6 (11):20-7.
- Dey S.K., Ahmed S., Rahman K.M., Uddin M.J., Ala. M.R et al. 2010. Lipid Profile among Ischemic and Haemorrhagic Stroke Patients. Myimensingh Med J.19(2):176-80
- Khan M.N., Khan H.D., Ahmad M., Umar M., 2014. Serum total and HDL-Cholesterol in Ischemic and hemorrhagic Stroke. Ann Pak. Ins. Med sci. 10(1):22-6.
- Wang X., Dong Y. Qi X., Huang C. Hou L., 2013. Cholesterol Level and Risk of Hemorragic Stroke. Stroke. 10: 1833-9.