Dunia kesehatan kembali memperoleh berita bagus setelah tim Neurointervensi RS PON Jakarta berhasil melakukan tindakan Coiling di unit Cathlab RSOMH Bukittinggi pada kamis kemaren (16/3/2023). Hal ini tentunya menjadi berita bagus bagi pasien – pasien yang mengalami kasus stroke iskemik berulang dan kasus neurologi lainnya di wilayah Sumatera, terutama daerah-daerah sekitaran Sumatera Barat yang memang banyak mengalami kasus-kasus stroke dan masalah lainnya pada pembuluh darah otak.
Tindakan Coiling pertama yang dilakukan di Cathlab RSOMH Bukittinggi ini merupakan tindakan memasukkan coil melalui akses pembuluh darah ke lokasi dimana terjadinya masalah, dan berdasarkan data yang diperoleh pada unit cathlab bahwa pasien yang mendapatkan tindakan coiling tersebut adalah pasien laki-laki berusia sekitar 60 tahun dengan kasus aneurisma yang memang sebelumnya telah menjalani pemeriksaan Digital Subtraction Angiography atau DSA pada unit cathlab RSOMH Bukittinggi.
Dalam konfrensi pers yang dilakukan oleh RSOMH Bukittinggi sesaat sebelum tindakan Coiling dilakukan, dr. Ruhaya Fitrina, SpS yang bertindak sebagai Direktur Medik dan pelayanan RSOMH Bukittinggi mengatakan bahwa saat ini Rumah Sakit Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi telah memiliki berbagai peralatan canggih sebagai penunjang pelayanannya, salah satunya untuk layanan Stroke di rumah sakit, mengingat kasus stroke menjadi kasus terbanyak saat ini. Walau sempat terhenti akibat wabah Covid 19 beberapa waktu lalu, namun kini pihak RSOMH Bukittinggi akan kembali mengoptimalkan layanan Cathlab di RSOMH Bukittinggi bersama Tim Neurointervensi dari RS Pusat Otak Nasional Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta yang bertindak sebagai RS Pengampu Nasional khususnya pengampuan Stroke dan Tim dari RSOMH Bukittinggi lanjut dr. Ruhaya.
Dr. bambang Tri Prasetyo, Sp.S, FINS sebagai tim medis dari RS PON Jakarta saat memberikan penjelasan dalam konfrensi pers pada kamis (16/3/2023) kemaren juga mengatakan bahwa peralatan Cathlab di RSOMH Bukittinggi ini sudah sangat bagus, dimana Kelebihan mesin cathlab RSOMH Bukittinggi adalah beplane, memiliki 2 C arm yang dapat melihat dari arah depan dan samping. Menurut dr. Bambang lagi bahwa di Indonesia alat ini tidak banyak yang punya, dan saat ini yang punya hanya RS PON, di Sumatera ada di Aceh dan Bukittinggi, di Bali alat ini ada di RS Sanglah. Umumnya alat ini digunakan untuk pemeriksaan pembuluh darah leher dan otak secara detail terutama kasus kelainan pembuluh darah, atau yang saat sekarang sedang digalakkan oleh kementerian kesehatan yaitu penanganan stroke iskemik atau stroke sumbatan yang akut atau yang baru serta perdarahan subparanoid akibat aneurisma pecah, seperti kasus terakhir yang diderita oleh artis kita Indra Bekti.
Disamping itu dr. Bambang juga mengatakan bahwa minggu lalu beliau bersama tim dari RS PON Jakarta dan tim RSOMH Bukittinggi sudah melakukan 4 pemeriksaan DSA pada unit Cathlab ini, dimana dari hasil pemeriksaan itulah maka satu dari pasien mengalami aneurisma, jadi ada kelainan pembuluh darah yang akan mengakibatkan pecah dan dinilai harus mendapatkan tindakan penananganan yaitu tindakan coiling yang dilakukan pada hari ini (16/3/2023) jadi kita tutup kelainan pembuluh darah dengan kawat yang halus lanjut dr. Bambang, dan ini merupakan teknik terbaru ujar beliau juga. Selanjutnya menurut dr. bambang Mesin cathlab ini juga dapat digunakan oleh tim Jantung terutama cardiointervensi dan untuk bedah vaskular. Terakhir dalam penjelasan beliau, dr. Bambang mengatakan semoga pelayanan di RS Otak Bukittinggi semakin baik untuk melayani seluruh penduduk Sumbar dan sekitarnya, kita berharap pasien tidak perlu dirujuk terlalu jauh untuk penanganan kasus saraf dan bedah saraf ujar dr Bambang pula saat menutup pemaparannya pada konfrensi pers tersebut.
Terakhir dalam diskusi dengan media pers yang saat itu hadir dalam konfrensi pers RSOMH Bukittinggi ini dr Bambang yang merupakan tim ahli neurointervensi dari RS PON Jakarta ini juga mengatakan bahwa dengan kondisi peralatan Cathlab yang ada, RSOMH Bukittinggi dapat melakukan tindakan pemeriksaan DSA di unit Cathlab RSOMH Bukittinggi pada 4 sd 6 pasien perharinya. Semoga dengan telah kembali optimalnya layanan Cathlab RSOMH Bukittinggi maka pelayanan stroke bagi pasien-pasien yang mengalami kelainan pembuluh darah otak akan dapat tertangani dengan cepat dan tepat, sehingga dampak akibat kasus-kasus stroke yang terlambat penanganannya dapat diminimalisir. (RN,2023)